MANGAIN MARGA | Boru Parahyangan Jadi Boru Batak | Boru Situmorang | Tradisi Adat Batak

Mangain, Mengangkat Anak Dalam Adat Batak Toba

Dalam budaya Batak, adat Mangain pada dasarnya adalah memberikan marga kepada boru (anak perempuan) atau mangain kepada anak laki-laki. Mangain biasanya dilaksanakan saat menjelang kegiatan pernikahan, karena salah satu pasangan belum menjadi seorang suku Batak, karena itu sangat perlu diberikan marga.

Mangain/mangampu boru (mengangkat anak), juga bermakna menerima seseorang asing (bukan suku Batak) menjadi seperti anak kandung kita sendiri dengan menyandang marga sesuai dengan marga yang mangain. Untuk itu seluruh elemen keluarga besar, dongan tubu, boru, bere, dongan sahuta dan hula-hula harus turut menyaksikan dan menghukuhkan marga pada acara itu.

Pada dahulu kala oleh orang Batak, masih sering melaksanakan adat Mangain boru (anak perempuan) atau anak (anak laki-laki). Namun yang sering dilaksanakan adalah Mangain anak (anak laki-laki). Suku Batak Toba jika satu keluarga belum dikaruniai seorang anak laki-laki maka belum Gabe (lengkap memiliki anak perempuan dan laki-laki) dalam adat istiadat. Untuk penerus keturunan maka keluarga tersebut Mangain atau mengangkat anak. Bisanya diangkat/ Diain dari keluarga terdekat seperti dari anak Haha/anggi atau Dongan Tubu, dan atau mungkin/ bisa juga diambil dari Rumah Sakit (pada tahun-tahun belakangan sesudah ada Rumah Sakit) diadopsi secara legal-dalam hal ini sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku.

Apabila terjadi perkawinan antar-suku atau antar bangsa, biasanya diadakan upacara pemberian marga kepada pasangan tersebut. Jika si wanita dari suku bangsa lain, maka marga yang diberikan kepadanya adalah marga ibunda si laki-laki. Jika pasangan laki-laki yang berasal dari suku bangsa lain, maka diberikan marga amang boru, suami dari saudara perempuan bapaknya. Marga diberikan kepada seseorang yang Diain adalah supaya dia bisa mengikuti dan diterima dalam budaya Batak dan adat istiadat.

Motif latar belakang Mangain pada adat Batak Toba, Martua Mangain:

1. Faktor Mangain jaman dahulu dipercaya dengan mengangkat anak bukan darah kandung oleh sepasang suami istri yang belum memiliki keturunan, dengan harapan bisa mendapat keturunan langsung. Atau istilah lainnya menyebutkan mengangkat anak (laki-laki/ perempuan) sebagai pancingan agar diberikan anak dari Yang Maha Kuasa, keturunan kandung dari sepasang suami istri (yang belum memiliki keturunan).

2. Faktor lainnya adalah jika dari keturunan tersebut tidak satupun anak laki-laki ataupun anak perempuan. Anak laki-laki bagi orang Batak adalah sosok pewaris marga serta harta gono-gini




Sumber Artikel: GoBatak.com
Sumber Video: Youtube


MANGAIN MARGA | Boru Parahyangan Jadi Boru Batak | Boru Situmorang | Tradisi Adat Batak MANGAIN MARGA | Boru Parahyangan Jadi Boru Batak | Boru Situmorang | Tradisi Adat Batak Reviewed by Abang Ringo on 2:18:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.